AHLAN WA SAHLAN SAUDARAKU

SELAMAT DATANG DI PESONA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN MODERN TERPADU NURUL QOMAR "SANTRI BERPRESTASI UNTUK NEGERI"

Rabu, 27 Juni 2018

10 KEPRIBADIAN TANGGUH SEORANG MUSLIM

MY FRIENDS

*10 SIFAT PRIBADI TANGGUH*


Sahabat LANGIT BIRU yang dimuliakan oleh Allah SWT. Kali ini kita akan membahas sifat-sifat kepribadian yang tanggung. Seorang Muslim yang tangguh hendak memiliki beberapa kualifikasi dari karakter-karakter utama berikut ini :

1. Saliimul ‘Aqiidah سليم العقيدة
(AQIDAH YANG BERSIH)

Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kata lain hal yang diperoleh dari kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya:

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semuanya karena Allah Rabb semesta alam”.
(QS. Al-An’aam : 162)

Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid.

2. Sahiihul ‘Ibaadah صحيح العبادة
(BENAR ‘IBADAHNYA)

Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Karena dengan ibadah yang benar, orang tersebut akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan dari ibadahnya yaitu pahala. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda:

“Shalatlah kamu seperti yang kamu lihat Aku shalat”. (Hadist Riwayat Bukhari)

Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matiinul Khuluq متين الخلق
(KOKOH AKHLAKNYA)

Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah berfirman yang artinya:

“Dan sesungguhnya kamu wahai Muhammad benar-benar memiliki akhlak yang agung.
(QS. Al-Qalam : 68)

4. Qawiyyul Jismi قوي الجم
(KUAT JASMANINYA)

Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.

Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah”. (Hadist Riwayat Muslim)

5. Mutsaqqaful Fikri مثقف الفكر
(INTELEK DALAM BERFIKIR)

Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”. (QS. Al-Baqarah :219)

Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa dibayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.

Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang perbedaan tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah yang artinya:

“Katakanlah: samakah orang yang ber-ilmu dengan orang yang tidak ber-ilmu, sesungguhnya hanya orang-orang yang ber-akallah yang dapat menerima pelajaran”. (Az-Zumar : 39)

6. Mujaahidun Linafsih مجاهد لنفسه
(KUAT MELAWAN HAWA NAFSUNYA)

Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Tidak ber-iman seseorang dari kamu, sehingga ia menjadikan hawa nafsunya tunduk pada ajaran Islam yang aku bawa”. (Hadist Riwayat al-Haakim)

7. Hariishun ‘alaa Waktih حريص على وقته
(PANDAI  MENJAGA WAKTUNYA)

Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.

Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: “Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu”. Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.

Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka dari itu hal ini disinggung oleh Nabi Muhammad SAW didalam hadist nya :

“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum miskin, lowongmu sebelum sibuk, dan hidupmu sebelum mati”. (Hadist Riwayat al-Haakim)

8. Munazhzhamun fii Syu’unih  منظم في شئونه
(TERATUR DALAM SEMUA MASALAH)

Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.

Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan.

Bersungguh-sungguh, dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.

“Kebatilan yang teratur, dapat mengalahkan kebenaran yang tidak teratur”. (Ali bin Abi Thalib)

9. Qaadirun ‘alal Kasbi  قادر على الكسب
(MAMPU BERUSAHA SENDIRI)

Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.

Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan. Hal ini disampaikan dengan Sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :

“Tidak ada penghasilan yang lebih baik bagi seorang laki-laki daripada bekerja sendiri dengan kedua tangannya”. (Hadist Riwayat Ibnu Majah)

10. Naafi’un lighairihi  نافع لغيره
(BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN)

Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan nya. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.

Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Sebaik-baik manusia, adalah paling bermanfaat bagi sesama manusia”.
(Hadist Riwayat al-Qudhaa’i).

Baiklah para sahabat LANGIT BIRU, semoga dengan artikel ini kita bisa menjadikan diri kita sebagai pemuda-pemuda yang memiliki karakter tangguh yang diatas. Sehingga cita-cita untuk menjadikan kebangkitan islam akan terwujud.

Aamiin Yaa Robbal Alamin

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA 


Tidak ada komentar:

KHUTBAH JUM'AT 008 : SHALAT !!! ISRA' MI'RAJ NYA UMAT NABI MUHAMMAD

Semoga Bermanfat Buat Kita Semua ... Salam Ta'zhim Al-Faqir Ardhi Imam Saputra SILAHKAN DOWNLOAD DISINI !!!