AHLAN WA SAHLAN SAUDARAKU

SELAMAT DATANG DI PESONA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN MODERN TERPADU NURUL QOMAR "SANTRI BERPRESTASI UNTUK NEGERI"

Kamis, 05 Juli 2018

8 JENIS PINTU REZEKI DARI ALLAH


*8 JENIS PINTU REZEKI DARI ALLAH*

Sahabatku LANGIT BIRU yang dimuliakan oleh Allah SWT, kali ini kita akan membahas penjelasan dari Al-Ustadz Zainal Abidin bin Syamsuddin Lc, mengenai apa saja pintu-pintu rezeki yang menghampiri kita setiap harinya. 

Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu mendapat sedikit.

Karena sesungguhnya sifat Rezeki adalah mengejar, bukan dikejar. Rezeki akan mendatangi, bahkan akan mengejar, hanya kepada orang yang pantas didatangi….

Maka, pantaskan dan patutkan diri untuk pantas di datangi, atau bahkan dikejar rezeki.
Inilah hakikat ikhtiar…

Setiap dari kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri.

Karena ikhtiar adalah kuasa manusia, namun rezeki adalah kuasa Allah Azza Wajalla.
Dan manusia tidak akan dimatikan, hingga ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk harta,
Ada yang diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada yang diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam kemudahan menerima ilmu,
Ada yang diluaskan dalam bentuk keluarga dan anak keturunan yang shalih,
Ada yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya…
Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam hidayah Islam…

Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta, rezeki adalah seluruh rahmat Allah Ta’ala…

Adapun 8 JENIS REZEKI DARI ALLAH TA’ALA, yaitu sebagai berikut :

1. REZEKI YANG TELAH DIJAMIN

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

“Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.”
(Surah Hud : 6).

2.  REZEKI KARENA USAHA

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى

“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya.”
(Surah An-Najm : 39).

3. REZEKI KARENA BERSYUKUR 

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(Surah Ibrahim : 7).

4. REZEKI TAK TERDUGA

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”
(Surah At-Thalaq : 2-3).

5. REZEKI KARENA ISTIGHFAR

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

“Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).

6. REZEKI KARENA MENIKAH

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

“Dan nikahkanlah orang-orang yg masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan ke- cukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.”
(Surah An-Nur : 32).

7. REZEKI KARENA ANAK

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Al-Israa’ : 31).

8. REZEKI KAREMA SEDEKAH

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Qur'an Surah Al-Baqarah : 245).

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA

Minggu, 01 Juli 2018

12 ADAB MURID KEPADA GURUNYA


*12 PERKARA DASAR ADAB MURID TERHADAP GURUNYA*

Baiklah sahabatku LANGIT BIRU yang dirahmati oleh Allah SWT, kali ini  kita akan membahas akhlak yang mulia dari seorang murid kepada guru nya, kita nukil dari Kitab Mabadi Issuluk Fi Ma'rifati 'Alaqatil Abdil Mamluk Ma'al Malikil Muluk Karya dari seorang Habib yaitu Doktor Abu Bakar Al'Adny bin Ali Al-Masyhur, yaitu sebagai berikut :

١. اَنْ يَبْدَأَهُ بِالتَّحِيَّةِ وَ السَّلَامِ.

1. Hendaknya sang murid memulai terlebih dahulu sapaan dengan sapaan (yang agung) dan salam (kepada sang guru)

٢ . أَنْ يُقَلِّلَ الكَلَامَ بَيْنَ يَدَيْهِ اِلَّا لِضَرُورَةٍ.

2. Sedikit berbicara dihadapannya kecuali dalam keadaan darurat.

٣ . أَلَّا يَتَكَلَّمَ إِلَّا جَوَاباً عَلَى أُسْتَاذِهِ إِذَا سَأَلَهُ.

3. Tidak membicarakan (hal yg tidak pantas) kecuali jawaban atas apa yang ditanyakan oleh gurunya jika ditanya.

٤ . أَلَّا يَسأَلَ حَتَّى يَسْتَأْذِنَ بِأَدَبٍ.

4. Tidak serta merta langsung bertanya kecuali sampai dengan telah diizinkanya dengan penuh sopan santun.


 ٥ . أَلَّا يُعَارِضُهُ وَ لَا يُشِيْرُ بِخِلَافِ رَأْيِهِ وَلَوْ كَانَ صَادِقًا .

5. Tidak mendebatnya dan juga tidak memperlihatkan isyarat pertentangan terhadap pendapat sang guru walaupun hal tersebut adalah benar adanya (atau pandangan guru tersebut adalah salah).


٦ . أَلَّا يُنَاجِي جَلِيْسَهُ فِيْ مَجْلِسِ أُسْتَاذِهِ.

6. Tidak berbisik (apa lagi ngobrol) dengan yang hadir pada saat majlis guru  berlangsung.


٧ . أَلَّا يَتَلَفَّتَ اِلَى جِهَةِ اليَمِيْنِ أَوِ الشِّمَالِ .

7. Tidak memalingkan diri ke kiri atau ke kanan (dari pandangannya).


٨. أَنْ يَكُفَّ عَنِ الكَلَامِ مَعَهُ إِذَا أَظْهَرَ مَلَالَهُ.

8. Mencukupkan suatu pembicaraan pada saat nampak kejenuhan pada sang guru.


٩ . إِذَا قَامَ قَامَ مَعَهُ‘ وَلَا يَتْبَعُهُ .

9. Jikalau sang guru berdiri maka berdirilah juga dengannya dan tidak mengikutinya (tidak mengurubunginya yang terlalu).


١٠ . أَلَّا يُسِيءَ بِهِ الظَّنَّ عِنْدَ مُشَاهَدَةِ مَا يَعْتَقِدُهُ مِنْ أَفْعالِهِ خَطَأ ‘ بَلْ يَسْأَلُهُ بِأَدَبٍ وَ يَسْتَفْسِرُ عَمَّا أَشْكَلَ عَلَيْهِ .

10. Tidak langsung berburuk sangka kepada suatu perbuatan sang guru yang disaksikan dimana perbuatan tersebut kita yaqini adalah salah,  akan tetapi kita bertanya terlebih dahulu dengan penuh sopan santun dan menafsirkan (hal tersebut kepada yang baik) apa-apa yang telah dilakukannya.

١١. أَلَّا يَغِيبَ بِغَيْرِ عُذْرٍ عَنْ مَجَالِسِ عِلْمِهِ.

11. Tidak ghoib (absen atau tidak hadir) tanpa 'udzur pada majlis ilmunya sang guru.

١٢. أَنْ يَفْرِحَ بِمَا يُفْرِحُهُ ‘ وَ يُنْكِرُ مَا يُنْكِرُهُ .

12. Ikut senang atas atas apa-apa yang disenangi oleh sang guru juga ikut tidak senang atas apa-apa yang tidak disenangi oleh sang guru.

📎نقلا من الكتاب مبادىء السلوك في معرفة علاقة العبد المملوك مع ملك الملوك (سيد الحبيب الدوكتور ابو بكر بن علي المشهور) 
مترجم (الحبيب ذكي بن عبد الرحمان العيدروس)

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan kita jadikan hal ini sebagai pedoman bagi kehidupan kita.

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA

Kamis, 28 Juni 2018

5 NASEHAT SAYYIDINA ALI BIN ABI THOLIB



*5 NASEHAT SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB*

Sahabatku LANGIT BIRU yang dirahmati oleh Allah SWT kali ini kita akan membahas suatu nasehat untuk kita semua, agar kita bisa meniti kehidupan didunia ini lebih baik lagi. 

Syekh Abu Nu'aim al-Ashfahani dalam kitab Hilyatul Auliya menuturkan bahwa Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib berkata:
"Hafalkanlah lima hal dariku; yang seandainya kalian mengendarai onta untuk mencarinya, pasti onta itu sudah binasa sebelum kalian mendapatkannya, yaitu:

1) Janganlah kalian mengharapkan sesuatu selain kepada Rabb-nya.
2) Janganlah kalian merasa takut kecuali kepada dosa-dosa kita sendiri.
3) Jangan sampai orang bodoh merasa malu untuk bertanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui.
4) Jangan sampai orang ‘alim merasa malu untuk mengatakan "Allah lebih tahu (wallahu a’lam)" tatkala ia ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui.
5) Dan kesabaran (bila dikaitkan dengan) iman adalah bagaikan kedudukan kepala dari tubuh, maka tidak ada keimanan bagi orang yang tidak memiliki kesabaran.

Untuk lebih jelasnya kita bahas semua ini secara rinci biar lebih paham lagi, yaitu sebagai berikut:

PERTAMA, Allah memerintahkan kita untuk bertawakal dan berserah diri secara total kepada ketentuan Allah, percaya dan yakin dengan seyakin-yakinnya kepada janji dan jaminan-Nya. Kita memang diperintahkan oleh Allah untuk berusaha dan berkarya namun takdir dan kuasa-Nya yang menentukan.

Imam Ali menasehatkan kita tentang sikap hidup zuhud kepada Allah, tidak bergantung kepada selain Allah dan tidak berharap kepada makhluk-Nya. Karena jikalau kita berharap kepada manusia, maka hanyalah kekecewaan dan kepahitan yang akan kita terima. Hal ini sesuai dengan perkataan sayyidina ali bin abi tholib kepada para sahabat :

"Aku sudah pernah semua merasakan kepahitan didalam hidup dan yang paling pahit adalah ketika aku berharap kepada manusia".

Hal ini disampaikan oleh sayyidina ali karena jikalau kita terlalu berharap dan menggantungkan harapan kita hanya kepada manusia maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kepahitan dan kekecewaan.

Yunus bin Maisarah bin Halbas al-Jublani, berkata: "Kezuhudan di dunia itu bukan dengan mengharamkan yang halal, tidak pula dengan menyia-nyiakan harta, akan tetapi kezuhudan di dunia adalah jika kepercayaanmu kepada apa yang ada di tangan Allah lebih kuat dibanding kepercayaanmu kepada apa yang ada di tanganmu; jika keadaanmu ketika tertimpa musibah dan keadaanmu ketika tidak tertimpa adalah sama; dan jika orang yang mencelamu maupun menyanjungmu dalam kebenaran adalah sama."
(HR Al-Baihaqi dalam Sya'abul Iman).

KEDUA, Allah memerintahkan kita untuk ber-muhasabah atas apa yang telah kita lakukan, merenung dengan kesadaran batin atas amal dan dosa yang pernah kita perbuat. Tobat adalah kunci untuk menyucikan batin, memotivasi diri dan mendekatkan diri kepada-Nya. Karena, hanya dengan kesucian dan kebersihan jiwa seseorang bisa merasakan kehadiran Allah dan mampu mendekatkan diri kepada-Nya. Melalui sikap penyesalan diharapkan kita mampu mengubah dan memperbaiki prilaku, serta berhijrah dari perbuatan buruk kepada perbuatan baik.

KETIGA, keangkuhan, kesombongan dan kekerdilan sikap manusia kadang menutupi kebodohannya sendiri. Padahal, ilmu sangat diperlukan untuk memahami hakikat hidup dan kehidupan. Malu bertanya, tak mau belajar, tidak menghargai ilmu dan sombong adalah hal yang sangat membutakan hati manusia.

Agama tanpa ilmu dan pengetahuan menjadi buta, tanpa makna. Kemampuan akademik, ilmu pengetahuan, sains dan teknologi saja tak cukup, jika kita melupakan ilmu-ilmu fardhu'ain yang wajib dikuasai oleh setiap Mukmin.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang keras-kasar-angkuh tabiatnya, gemar mengumpulkan harta namun kikir, suka berteriak-teriak di pasar-pasar, seperti bangkai di malam hari dan seperti keledai di siang hari, sangat mengerti urusan dunia tetapi tidak tahu sama sekali urusan akhirat." (HR Ibnu Hibban)

KEEMPAT, meskipun manusia dibekali oleh akal dengan kecerdasan yang beragam, namun manusia tetaplah manusia. Ia hanyalah makhluk yang terbatas. Tak ada yang mutlak bagi manusia, semuanya nisbi. Ilmu manusia pasti terbatas, sementara ilmu Allah tak terbatas. Seorang alim harus menyadari kekurangan dirinya dan  jangan pernah takut untuk menyatakan kelemahan dan kekurangannya, serta berani menunjukkan bahwa hanya Allah yang Maha benar.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata: "Betapa sejuknya di hati, ketika saya ditanya tentang sesuatu yang saya sendiri tidak mempunyai ilmu tentangnya, kemudian saya katakan: Allahu a'lam."

Diriwayatkan bahwa seseorang datang kepada Ibnu 'Umar lalu bertanya kepada beliau tentang sesuatu hal. Beliau menjawab: "Saya tidak punya ilmunya." Beliau kemudian berpaling setelah orang itu beranjak pergi, dan berkata, "(Inilah) sebaik-baik ucapan yang dikatakan oleh Ibnu 'Umar! Ia ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui, lalu ia menjawab: saya tidak punya ilmunya." (HR Ad-Darimi)

KELIMA, kesabaran adalah permata iman. Sabar memang menyakitkan namun efek darinya lebih manis dari madu. Rasulullah pernah ditanya, "Bagian manakah yang paling utama dari iman?" Beliau menjawab: "Kesabaran dan lapang dada."
(Ibnu Hajar dalam al-Mathalib al-'Aliyah).

Dalam kesabaran mengandung sikap berserah diri, tawakal, takwa dan ridha kepada kehendak Allah, tak ikut campur dengan urusan Allah dan takdir-Nya. Kesabaran justru menjadi etos kerja, karena selalu bersifat husnudzan kepada Allah. Jadi, sabar bukan hanya nrimo atau menerima, tetapi gerak dan langkah kita dalam menjemput berkah dan rahmat-Nya.

Semoga Allah memberi kesadaran ruhani kepada kita dan mampu mengambil hikmah dan ilmu dari lima nasehat Imam Ali bin Abi Thalib ini. Aamiin ya Rabbal-‘aalamiin. Wallahu a’lam bi ash-shawab.

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA 

Rabu, 27 Juni 2018

10 KEPRIBADIAN TANGGUH SEORANG MUSLIM

MY FRIENDS

*10 SIFAT PRIBADI TANGGUH*


Sahabat LANGIT BIRU yang dimuliakan oleh Allah SWT. Kali ini kita akan membahas sifat-sifat kepribadian yang tanggung. Seorang Muslim yang tangguh hendak memiliki beberapa kualifikasi dari karakter-karakter utama berikut ini :

1. Saliimul ‘Aqiidah سليم العقيدة
(AQIDAH YANG BERSIH)

Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kata lain hal yang diperoleh dari kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya:

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semuanya karena Allah Rabb semesta alam”.
(QS. Al-An’aam : 162)

Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman dan tauhid.

2. Sahiihul ‘Ibaadah صحيح العبادة
(BENAR ‘IBADAHNYA)

Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Karena dengan ibadah yang benar, orang tersebut akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan dari ibadahnya yaitu pahala. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda:

“Shalatlah kamu seperti yang kamu lihat Aku shalat”. (Hadist Riwayat Bukhari)

Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matiinul Khuluq متين الخلق
(KOKOH AKHLAKNYA)

Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah berfirman yang artinya:

“Dan sesungguhnya kamu wahai Muhammad benar-benar memiliki akhlak yang agung.
(QS. Al-Qalam : 68)

4. Qawiyyul Jismi قوي الجم
(KUAT JASMANINYA)

Qowiyyul jismi merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.

Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah”. (Hadist Riwayat Muslim)

5. Mutsaqqaful Fikri مثقف الفكر
(INTELEK DALAM BERFIKIR)

Mutsaqqoful fikri merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang juga penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”. (QS. Al-Baqarah :219)

Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa dibayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.

Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang perbedaan tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah yang artinya:

“Katakanlah: samakah orang yang ber-ilmu dengan orang yang tidak ber-ilmu, sesungguhnya hanya orang-orang yang ber-akallah yang dapat menerima pelajaran”. (Az-Zumar : 39)

6. Mujaahidun Linafsih مجاهد لنفسه
(KUAT MELAWAN HAWA NAFSUNYA)

Mujahadatul linafsihi merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Tidak ber-iman seseorang dari kamu, sehingga ia menjadikan hawa nafsunya tunduk pada ajaran Islam yang aku bawa”. (Hadist Riwayat al-Haakim)

7. Hariishun ‘alaa Waktih حريص على وقته
(PANDAI  MENJAGA WAKTUNYA)

Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.

Allah SWT memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: “Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu”. Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi.

Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka dari itu hal ini disinggung oleh Nabi Muhammad SAW didalam hadist nya :

“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum miskin, lowongmu sebelum sibuk, dan hidupmu sebelum mati”. (Hadist Riwayat al-Haakim)

8. Munazhzhamun fii Syu’unih  منظم في شئونه
(TERATUR DALAM SEMUA MASALAH)

Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.

Dengan kata lain, suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan.

Bersungguh-sungguh, dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.

“Kebatilan yang teratur, dapat mengalahkan kebenaran yang tidak teratur”. (Ali bin Abi Thalib)

9. Qaadirun ‘alal Kasbi  قادر على الكسب
(MAMPU BERUSAHA SENDIRI)

Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.

Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan. Hal ini disampaikan dengan Sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :

“Tidak ada penghasilan yang lebih baik bagi seorang laki-laki daripada bekerja sendiri dengan kedua tangannya”. (Hadist Riwayat Ibnu Majah)

10. Naafi’un lighairihi  نافع لغيره
(BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN)

Nafi’un lighoirihi merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan nya. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.

Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berfikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Sebaik-baik manusia, adalah paling bermanfaat bagi sesama manusia”.
(Hadist Riwayat al-Qudhaa’i).

Baiklah para sahabat LANGIT BIRU, semoga dengan artikel ini kita bisa menjadikan diri kita sebagai pemuda-pemuda yang memiliki karakter tangguh yang diatas. Sehingga cita-cita untuk menjadikan kebangkitan islam akan terwujud.

Aamiin Yaa Robbal Alamin

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA 


Selasa, 26 Juni 2018

13 KEMULIAAN ORANG YANG HADIR DIMAJELIS ILMU

Pujangga Nurul Qomar


13 KEMULIAAN ORANG YANG HADIR DI MAJELIS ILMU, WALAUPUN IA TIDAK MENGHAFAL ILMU SEDIKITPUN

"Mereka dikepung malaikat dengan sayap-sayapnya dan orang tersebut juga akan terus ditemani oleh para malaikat disetiap kehidupan nya".

Sahabat LANGIT BIRU, Kali ini kita akan membahas suatu kemulian orabg yang menuntut ilmu yang diambil dari KITAB TANBIHUL GHOFILIN karangan Syeikh Abul Laist As Samarqondi :

ﺗﻨﺒﻴﻪ ﺍﻟﻐﺎﻓﻠﻴﻦ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻠﻴﺚ ﺍﻟﺴﻤﺮﻗﻨﺪ
ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻣَﻦِ ﺍﻧْﺘَﻬَﻰ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ، ﻭَﺟَﻠَﺲَ ﻣَﻌَﻪُ، ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻘْﺪِﺭُ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻔَﻆَ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ، ﻓَﻠَﻪُ ﺳَﺒْﻊُ ﻛَﺮَﺍﻣَﺎﺕٍ

Dikatakan bahwa seseorang yang telah sampai kepada Orang yang Alim dan duduk bersamanya tetapi dia tidak mampu menghafalkan Ilmu, maka orang tersebut mendapatkan tujuh kemuliaan :

ﺃَﻭَّﻟُﻬَﺎ : ﻳَﻨَﺎﻝُ ﻓَﻀْﻞَ ﺍﻟْﻤُﺘَﻌَﻠِّﻤِﻲﻥَ

1. Mendapatkan keutamaan Orang-orang yang belajar.

ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲ : ﻣَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﺟَﺎﻟِﺴًﺎ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺤْﺒُﻮﺳًﺎ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮﺏِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻄَﺄِ 

2. Selama masih duduk bersama Orang Alim, maka dia tercegah dari melakukan dosa dan kesalahan.

ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ : ﺇِﺫَﺍ ﺧَﺮَﺝَ ﻣِﻦْ ﻣَﻨْﺰِﻟِﻪِ ﺗَﻨْﺰِﻝُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔُ

3. Ketika keluar dari rumahnya maka Rahmat turun kepadanya.

ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊُ : ﺇِﺫَﺍ ﺟَﻠَﺲَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ، ﻓَﺘَﻨْﺰِﻝُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔُ، ﻓَﺘُﺼِﻴﺒُﻪُ ﺑِﺒَﺮَﻛَﺘِﻬِﻢْ

4. Ketika dia duduk disamping Orang Alim kemudian Rahmat turun kepada mereka, maka dia pun mendapatkan Rahmat sebab Berkah mereka.

ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺲُ : ﻣَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﻣُﺴْﺘَﻤِﻌًﺎ ﺗُﻜْﺘَﺐُ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔُ

5. Selama masih mendengarkan, maka ditulis kebaikan baginya.

ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺩِﺱُ : ﺗَﺤُﻒُّ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﺑِﺄَﺟْﻨِﺤَﺘِﻬَﺎ ﺭِﺿًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﻓِﻴﻬِﻢْ

6. Mereka dikepung Malaikat dengan Sayap-Sayapnya dan Orang tersebut juga bersama mereka (Para Malaikat)

ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺑِﻊُ : ﻛُﻞُّ ﻗَﺪَﻡٍ ﻳَﺮْﻓَﻌُﻪُ، ﻭَﻳَﻀَﻌُﻪُ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻛَﻔَّﺎﺭَﺓً ﻟِﻠﺬُّﻧُﻮﺏِ، ﻭَﺭَﻓْﻌًﺎ ﻟِﻠﺪَّﺭَﺟَﺎﺕِ ﻟَﻪُ، ﻭَﺯِﻳَﺎﺩَﺓً ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺎﺕِ

7. Setiap langkah kakinya yang diangkat dan diletakkan, maka menjadi penghapus bagi dosa-dosa, pengangkat derajat dan tambahan kebaikan baginya.

ﺛُﻢَّ ﻳُﻜْﺮِﻣُﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺑِﺴِﺖِّ ﻛَﺮَﺍﻣَﺎﺕٍ ﺃُﺧْﺮَﻯ : ﺃَﻭَّﻟُﻬَﺎ : ﻳُﻜْﺮِﻣُﻪُ ﺑِﺤُﺐِّ ﺷُﻬُﻮﺩِ ﻣَﺠْﻠِﺲِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ

Kemudian Allah Swt memuliakannya lagi dengan enam Kemuliaan yang lainnya:

1. Allah memuliakannya dengan Cinta-Nya, melihat Majelisnya Ulama'

ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻲ : ﻛُﻞُّ ﻣَﻦْ ﻳَﻘْﺘَﺪِﻱ ﺑِﻬِﻢْ، ﻓَﻠَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮﺭِﻫِﻢْ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻲْﺀٌ

2. Setiap Orang yang mengikuti mereka (Ulama') maka baginya pahala sebagaimana pahala mereka tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka.

ﻭَﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ ﻟَﻮْ ﻏَﻔَﺮَ ﻟِﻮَﺍﺣِﺪٍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻟَﻪُ

3. Jika salah seorang diantara mereka diampuni maka bisa memberikan Syafa'at kepadanya.

ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﺑِﻊُ : ﻳُﺒَﺮِّﺩُ ﻗَﻠْﺒَﻪُ ﻣِﻦْ ﻣَﺠْﻠِﺲِ ﺍﻟْﻔُﺴَّﺎﻕِ

4. Hatinya menjadi dingin dari Majelisnya Orang-Orang fasik.

ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺲُ : ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﻓِﻲ ﻃَﺮِﻳﻖِ ﺍﻟْﻤُﺘَﻌَﻠِّﻤِﻲﻥَ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴﻦَ

5. Masuk kedalam jalannya para pelajar dan Orang-Orang Shalih.

ﻭَﺍﻟﺴَّﺎﺩِﺱُ : ﻳُﻘِﻴﻢُ ﺃَﻣْﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

6. Menegakkan perintah dan Anjuran Allah Swt.

ﻫَﺬَﺍ ﻟِﻤَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﻔَﻆْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺤْﻔَﻆُ ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺿْﻌَﺎﻑٌ ﻣُﻀَﺎﻋَﻔَﺔٌ

Ini semua adalah bagi Orang yang tidak menghafal Ilmu sedikitpun, adapun bagi Orang yang menghafal Ilmu maka baginya Kemulia'an yang berlipat ganda.
Subhanallah

اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّم وبَارِك عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الفاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ، والخاتِم لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الحقِّ بَالحَقِّ، والهادي إلى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ، صلَّى اللهُ علَيهِ وآلِهِ وصحبِهِ، حَقَّ قَدْرِهِ ومِقْدَارِهِ العَظِيم

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA 

7 GOLONGAN YANG MENDAPATKAN NAUNGAN ALLAH

MAKAN-MAKAN DI PONDOK 

*TUJUH GOLONGAN YANG DINAUNGI ALLAH SWT PADA HARI KIAMAT*

Sahabat LANGIT BIRU yang dirahmati Allah SWT. Dalam sebuah hadits yang shahih, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: 
(1) Imam yang adil, 
(2) Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, 
(3) Seorang yang hatinya terus bergantung ke masjid, 
(4) Dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, 
(5) Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’
(6) Seseorang yang senantiasa bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya,
(7) Seseorang yang senantiasa berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”

Untuk lebih jelasnya mari kita sama-sama bahas satu persatu dari ketujuh golongan manusia tersebut.

1. Pemimpin yang Adil

Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang berhukum di tengah-tengah manusia berdasarkan kebenaran bukan semata-mata mengikuti hawa nafsu. Sebagaimana yang Allah gambarkan dalam Surat Shad ayat 26 :

Allah SWT berfirman: 

“Wahai Nabi Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”  (QS. Shad: 26)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda mensifati pemimpin yang adil: 

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil mereka akan ditempatkan di sisi Allah di atas mimbar-mimbar dari cahaya yang berada di sebelah kanan Allah, dan kedua tangan Allah adalah kanan, yaitu mereka yang berbuat adil di dalam hukumnya, keluarganya, dan orang-orang yang ada di bawah naungannya”.
(HR. Muslim no. 1827).

2. Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah Ta’ala

Di zaman yang mana para pemuda lalai dan tenggelam dalam fitnah dunia, namun ia tetap istiqamah berpegang terhadap agamanya, tekun dan taat beribadah menghamba kepada Rabb- nya. 

Pantaslah kalau ia mendapatkan janji Allah yang sangat agung, dikarenakan susahnya menerapkan dan mengamalkan hal tersebut apalagi di zaman yang pergaulan kian hari kian runyam dan ditambah lagi dengan gejolak darah muda yang gampang tersulut oleh dahsyatnya seruan- seruan syahwat.

Pada hari kiamat kelak manusia tak akan luput dari pertanyaan dan pertanggung jawaban tentang masa mudanya untuk apa ia habiskan, oleh karenanya mari kita mengamalkan apa yang diwasiatkan olah suri tauladan kita Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:

“Manfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara: mudamu sebelum datang tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, waktu luangmu sebelum datang sibukmu, kayamu sebelum datang miskinmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.”
(HR. al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak)

3. Seorang yang hatinya senantiasa bergantung di masjid

Orang yang beriman dengan iman yang sejati senantiasa selalu merindukan masjid sebagaimana rindunya ikan terhadap air. 

Kerinduan yang dipacu oleh keimanan kepada Allah, karenanya kalian akan melihat orang-orang yang menghadiri masjid-masjid Allah hati mereka tidak akan merasa sejuk, tenang dan tentram setelah keluar dari masjid sampai ia bisa kembali ke masjid lagi untuk bermunajat dan menyampaikan keluh kesah kepada Allah. 

Inilah hakekat orang-orang yang memakmurkan masjid Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. at-Taubah: 18)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda mengenai ganjaran bagi orang yang hatinya tergantung kepada masjid: 

“Barangsiapa pergi ke masjid di waktu pagi atau sore niscaya Allah menyediakan baginya tempat di surga tiap kali ia pergi ke masjid di waktu pagi maupun sore hari".  (HR. Bukhari, no. 662 dan Muslim, no. 669).

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah Ta’ala

Dalam sebuah hadits dari sahabat Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan (tidak memberi) karena Allah. Sungguh ia telah menyempurnakan keimanan.”
(Sunan Abu Dawud, no.4681)

Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling menyayangi? Sebarkanlah salam sebanyak-banyaknya di antara kalian.”
(HR. Muslim)

Inilah di antara sebab seorang mendapatkan manis dan lezatnya iman, karena dua orang ini tidaklah berkumpul karena hubungan kekerabatan, saudara kandung dan kemaslahatan dunia, akan tetapi yang mengumpulkan mereka adalah cinta karena Allah sampai ajal memisahkan mereka berdua.

5. Seorang yang diajak wanita untuk berbuat yang tidak baik, namun ia mampu mengucapkan, “Sungguh aku takut kepada Allah”.

Cukuplah kisah Nabi Yusuf menjadi contoh bagi kita semua, tatkala beliau digoda dan diajak berzina oleh wanita yang amat cantik dan kaya istri seorang raja, namun Nabi Yusuf menolak untuk melakukannya karena ia takut kepada Allah. 

Sebagaimana dikisahkan dan diabadikan kisahnya dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat: 23. Allah SWT berfirman:

“Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini.” Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tiada akan beruntung.”  (QS. Yusuf: 23).

6. Seorang Yang Rajin Bersedekah Dengan Sembunyi

Seorang yang bersedekah dan dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

Alangkah banyaknya orang yang bersedekah dan alangkah besarnya pahala bagi mereka di sisi Allah, namun tidaklah mudah untuk mendapatkan keistimewaan berupa lindungan Allah di hari kiamat. 

Karena untuk mendapatkan itu dibutuhkan keikhlasan yang kuat sampai-sampai diibaratkan ketika ia bersedekah tangan kirinya tidak mengetahuinya. 

Allah telah memuji orang-orang yang bersedekah terutama mereka yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi. 
Allah SWT Berfirman: 

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 271)

Untuk menguatkan agar tambah menyakinkan, kita simak bersama sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berikut: 

“Sedekah dengan sembunyi-sembunyi memadamkan kemurkaan Allah”.
(HR. Thabrani dan dishahihkan Syaikh al-Albani. Lihat: Shahih al-Jami’ no. 3759).

7. Seorang yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan sendirian

Demikian pula orang-orang shalih dahulu maupun sekarang. Allah dan Rasul-Nya menyanjung orang-orang yang sering menangis karena Allah, bahkan menyiapkan bagi mereka balasan yang tiada tara, yaitu terbebas dari api neraka. Allah ta’ala berfirman:

“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (al-Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran al-Qur’an dan kenabian Muhammad).”  (QS. al-Maidah: 83)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka untuk selama-lamanya: mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah.”  (HR. Tirmidzi)

Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang mendapat perlindungan dari Allah SWT di hari kiamat nanti. Amin ya robbal alamiin.

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA 

Senin, 25 Juni 2018

13 AURAT WANITA YANG HARUS DIJAGA


*13 AURAT WANITA YANG WAJIB DIJAGA*

Wanita memang diberkati oleh Allah SWT dengan segala keindahan, tapi terkadang semua itu salah digunakan untuk membuat para pria tergoda dan terbayang. Nah kali ini LANGIT BIRU akan membahas apa saja 13  Aurat Wanita tersebut.


1. BULU KENING (ALIS) 

Menurut Imam Bukhari, "Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening".
(Petikan dari Hadits Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari)


2. KAKI (TUMIT KAKI)
Semacam Hantu Loceng

"Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan".
(Petikan dari Surah An-Nur : Ayat 31) 

Keterangan : Menampakkan kaki dan mengayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng, sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah.


3. WANGI-WANGIAN

"Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berkumpul itu kata orang sekarang hidung belang".
(Petikan dari Hadits Riwayat Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Hibban)


4. DADA

"Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bagian depan dada-dada mereka".
(Petikan dari Surah An-Nur : Ayat 31)


5. GIGI

"Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir (pangur) gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya".
(Petikan dari Hadits Riwayat At-Thabrani)

"Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah".
(Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)


6. LEHER

"Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasanmu seperti orang jahilliah yang dahulu"

Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.


7. MEMBAHANG ANGGOTA TUBUH

Asma Binti Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: "Wahai Asma !! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menampakkan anggota badan kecuali telapak tangan dan wajah saja".
(Petikan dari Hadits Riwayat Muslim dan Bukhari)


8. BERJABAT TANGAN

"Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya".
(Petikan dari Hadits Riwayat At Tabrani dan Baihaqi)


9. MEMANDANG

"Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya".
(Petikan dari Surah An Nur : Ayat 31)

Keterangan sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama saja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram. 
(Petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)


10. MULUT (SUARA) 

"Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu mendayu-dayu dalam berbicara sehingga orang yang mendengarkan ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik".
(Petikan dari Surah Al Ahzab : Ayat 32)


11. KEMALUAN

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka".
(Petikan dari Surah An Nur Ayat 31)

"Apabila seorang perempuan itu sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Surga dari pintu-pintu yang ia kehendakinya".
(Petikan dari Hadits Riwayat Riwayat Al Bazzar)

"Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah".
(Petikan dari Hadits Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah)


12. PAKAIAN

"Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menyolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti".
(Petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud , An Nasa’i dan Ibn Majah)

(Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59)
Keterangan : "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab dan longgar, yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Dan karena itu mereka tidak diganggu. Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang".

"Sesungguhnya sebagian ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang cenderung pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium baunya".
(Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Keterangan : "Wanita yang berpakaian tipis atau jarang, ketat atau membentuk dan berbelah atau membuka bagian-bagian tertentu.


13. RAMBUT

"Wahai anakku Fatimah !! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya dari pandangan/dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya".
(Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)


*KESIMPULAN* :
Hati-hatilah !!!
Wahai kaum wanita, Anda tidak akan mencium wangi surga apalagi masuk kedalamnya. Silahkan renungkan hadits di bawah ini:

“Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, ‘Rasulullah SAW telah bersabda : "Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat. Pertama, orang-orang yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pergunakan untuk memukul orang lain. Kedua, wanita-wanita yang berpakaian tetapi tembus pandang, tidak menutup aurat, memperlihatkan bentuk tubuhnya hingga seperti telanjang. Mereka menggoda laki-laki, berjalan dengan berlenggak-lenggok, dan rambut mereka seperti punuk unta yang miring Wanita-wanita tersebut tidak akan masuk surga dan bahkan tidak akan dapat mencium wangi surga. Padahal wangi surga itu dapat tercium dari jarak yang ditempuh sekian dan sekian lamanya". 
(Dikutip Hadist Riwayat Imam Muslim) 

“Jika sebagian telanjang adalah untuk menjadi modern maka binatang adalah makhluk paling modern di muka bumi.”

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA

12 GOLONGAN YANG DIBANGKITKAN DIHARI KIAMAT

ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW

"12 GOLONGAN YANG AKAN DIBANGKITKAN DI HARI KIAMAT NANTI"

Sahabat LANGIT BIRU yang dirahmati Allah SWT, Ada sebuah kisah dimana sahabat nabi yang bernama Mu’az bin Jabal bertanya kepada Rosulullah SAW, Ya Rosululloh, beritahukan kepadaku tentang maksud ayat :

يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ أَفْوَاجًا

“Yaitu hari ( yang pada waktu itu ) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok”. [QS. An-Naba’ : 18]

Tiba-tiba Rosululloh SAW menangis hingga basah baju beliau karena air mata, lalu beliau  berkata,”Wahai Mu’az, engkau telah menanyakan perkara besar kepadaku dimana kelak dihari kiamat umatku akan dikumpulkan terbagi atas dua belas golongan:

1. GOLONGAN PERTAMA 
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tidak memiliki tangan dan kaki, mereka adalah orang-orang yang suka menyakiti tetangganya.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رض قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ص م :لَايَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بِوَائِقِهِ

“Dari Abu Hurairah ra, Rosululloh SAW bersabda: “Tidak dapat masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya” 
[HR. Muslim]

2. GOLONGAN KEDUA
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah mereka berubah menjadi wajah babi. Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia menyepelekan sholat lima waktu.

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ الَّذِيْنَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ

“Maka celakalah orang-orang yang mengrjakan sholat, (yaitu) orang-orang yang melalaikan sholatnya” 
[QS. Al-Ma’un : 4-5]

سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص م عَنِ الَّذِيْنَ هُمْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ, قَالَ: هُوَ تَأْخِيْرُاْلوَقْتِ

“Aku bertanya kepada Rosululloh SAW tentang orang yang melalaikan sholat, maka beliau menjawab: maksudnya adalah orang yang melambatkan atau mengakhirkan sholatnya. [HR, Al-Bazzar]

3. GOLONGAN KETIGA
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perut mereka seperti gunung. Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia tidak mau mengeluarkan zakat.

وَوَيْلُ لِلْمُشْرِكِيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْتُوْنَ الزَّكَـاةَ

“Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutuka-Nya; (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat".
[QS. Fushshilat : 6-7]

4. GOLONGAN KEEMPAT
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan mulut mereka mengalir darah. Mereka adalah orang-orang yang suka berbohong dalam jual beli.

فَنَجْعَلُ لَعْنَةَ اللهِ عَلىٰ اْلكٰذِبِيْنَ

"Maka kami meminta agar La’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta". [QS. Ali ‘Imron : 61]

5. GOLONGAN KELIMA
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tubuh mereka mengeluarkan bau busuk. Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia menyembunyikan kemaksiatan mereka karena takut kepada manusia dan sedangkan mereka tidak takut kepada Allah SWT.

وَيْلٌ لِمَنْ يَكْثُرُ ذِكْرُاللهِ فٖى لِسَانِهِ وَيَعْصٖى اللهَ فٖى عَمَلِهِ

"Celaka orang yang banyak dzikrulloh dengan lidahnya  tapi bermaksiat kepada Allah dengan perbuatannya".
[HR. Ibnu Hibban]

6. GOLONGAN KEENAM
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan kerongkongan dan tengkuknya terputus. Mereka adalah orang-orang yang ketika di dunia melakukan kesaksian palsu.

وَالَّذِيْنَ لَايَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَ

"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu".
[QS. Al-Furqon :72]

7. GOLONGAN KETUJUH
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tidak memilki lidah dan dari mulut mereka keluar nanah dan darah. Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia  menolak untuk memberikan kesaksian.

ألا أخبركم بخيرالشهداء ؟ الذى يأتى بشهادته قبل ان يسألها

"Maukah aku beritahukan saksi yang paling baik ? yaitu yang datang member kesaksian sebelum dimintai kesaksiannya".
[HR. Muslim]

8. GOLONGAN KEDELAPAN
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan posisi kepala dan kaki mereka bertukar (terbalik). Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia berbuat zina dan mati belum sempat bertaubat.

وَلَا تَقْرَبُ الزِّنآ إِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً وَّسَاءَ سَبِيْلًا

“Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
[QS. Al-Isro’ : 32]

9. GOLONGAN KESEMBILAN 
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajahnya menghitam, matanya buta dan perutnya penuh dengan api. Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia memakan harta anak yatim secara dzolim.

إِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ اْليَتٰمٰى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فٖى بُطُوْنِهِمْ نَارًا قلىوَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzolim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk kedalam api yang menyala-nyala”
[QS. An-Nisa’ : 10]

10. GOLONGAN KESEPULUH 
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan dipenuhi dengan penyakit kusta dan sopak (belang). Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia durhaka kepada kedua orang tua.

وَوَصَّيْنَاْلاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهٗ فٖى عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْلِيْ وَلِوَالِدَيْكَ اِلَيَّ اْلمَصِيْرُ

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan dua orang ibu bapak-Mu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.
[QS.Luqman : 14]

11. GOLONGAN KESEBELAS
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan kedua mata mereka terbalik dan buta serta gigi mereka seperti tanduk kerbau, bibir mereka jatuh hingga dada mereka, lidah mereka terjulur sampai keperut dan paha mereka, dari perut mereka keluar kotoran. Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia pemenum minuman keras.

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: لَعَنْتُ اْلخَمْرَ بِعَيْنِهَا وَشَارِبَهَا وَشَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَحَامِلَهَا وَاْلمَحْمُوْلَهَا اِلَيْهِ وَآكِلَ ثَمَنِهَا

“Sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda : “Aku mengutuk khamr, peminum, penjamu, penjual, pembeli, pemerah, yang diperahkan, pembawa, yang dibawakan, dan pemakan harganya”
[HR. Abu Dawud]

12. GOLONGAN KEDUA BELAS
Mereka dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah mereka seperti bulan dimalam purnama, mereka lewat diatas Shirotal Mustaqim seperti kilat menyambar. Mereka adalah orang-orang yang ketika didunia benyak melakukan ‘amal sholeh dan kebaikan, menjauhkan diri dari segala dosa dan kemaksiatan, mereka juga memelihara sholat lima waktu, mereka mati dalam keadaan betaubat. Surga adalah balasan untuk mereka, mereka diampuni, dirahmati dan diridhoi.

إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُواالصَّالِحَاتِ اُولۤئِكَ هُمْ خَيْرُاْلبَرِيَّةِ ۝ جَزَائُهُمْ عِنْدَرَبِّهِمْ جَنّٰتِ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهٰرُ خٰلِدِيْنِ فِيْهَا اَبَدًا قلى رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْاعَنْهُ قلى ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ  ۝

“Sesungguhnya orang-orang yang berima dan mengerjakan ‘amal sholeh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka disisi Tuhan mereka ialah Surga ‘And yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya, Allah ridho terhadap mereka dan meekapun ridho kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya”.
[QS. Al-Bayyinah : 7-8]


BY : ARDHI IMAM SAPUTRA

Minggu, 24 Juni 2018

CINTA DALAM DIAM


“BIARLAH KU MENCINTAIMU DALAM DIAM KU”

Senja berganti awan
Melanglang bulan
Bintang pun tenggelam
Di ambang cinta kelam
Berwarnakan hitam

Di kala kau jauh ada gelisah yg datang
Menyentuh bersama rindu yg tak pernah kau undang...
Kenapa hadir mu pula buat ku tak lelap bagai ribuan peluru merobek dan menancap…

Gemuruh lafal mencari bidik sang mentari
Gundah gulana menyergap ku ketika kamu tak bisa ku temui
Sunyi sepi selebihnya hanya wajah mu yg terpatri…

Achh..
Harus dengan apa lagi ku lukiskan besar asa ku ini
Bisa bersama mu malam ini buat ku sungguh berarti…

Hmm..
Ternyata ada asa yg tersembunyi yang tak mau pergi…

Tapi kemana..
Kemana ku harus menjejakan kaki saat ku sadari tak ada lagi yg ku bela dari perjalanan ini
Selain merapal jejak menuju rumah yang tak tahu siapa menanti..

Apa ku mampu..
Sementara kau udah punya hati yg tak mungkin kau tinggali

Kau sudah punya cinta yg dah lama kau singgahi…

Asa tu ada dan tiada terikat tak mudah lepas hanya diri mu tiap saat yang terlintas…

Tersengal ku jalan menghimpun akan sosok mu seorang…
Hanya kamu yg ku bayang melayang tapi apakah ku masih punya peluang...!!!

Oh…Tuhan..
Sekali ku coba lari dan mengingkari
Seribu kali pun ku kembali…
Menghunus semua rindu dan cinta untuk bangkit lagi

Dalam barisan doa-doa dan pasrah
Ku menunggu hadir mu tanpa tahu kapan semua itu terijabah

Ingin ku membunuh rasa yg makin menjalar didada
Namun semakin kucoba semakin pula terasa…

Ku tak bisa menyembunyikan kenyataan
Karena hanya kamu yg ada dalam angan

Ku hanya ingin kau tak mengerti
Biarlah hati ini yg memahami…

Ku tak ingin kasih sayang mu terbagi menari alur nadi hanya untuk asa yg tak wajar ini…

Walau sesak batin menusuk jantung kala ingat diri mu

Tapi biarlah..
Biarlah

Ku tetap mencintai mu dalam diam ku..

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA

4 GOLONGAN YANG DIRINDUKAN SYURGA

TAMAN SRIWIJAYA

*4 GOLONGAN YANG DIRINDUKAN SYURGA*

Setiap manusia tentu saja mengharapkan yang namanya kebahagiaan, terutama kebahagiaan yang hakiki, yaitu kebahagiaan yang tidak hanya di dunia ini saja akan tetapi kebahgiaan yang abadi di alam akhirat kelak.

Kebahagiaan yang hakiki tersebut hanya dapat diraih apabila kita selalu taat kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW. Balasan dari ketaatan tersebut adalah mendapatkan kehidupan yang penuh nikmat yaitu SyurgaNYa Allah SWT, sehingga kita dituntut untuk meraihnya.

Sebagaimana hadist Rasulullah SAW, ada 4 golongan manusia yang dirindukan syurga;

الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَا لِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ .رواه أبوداود والترمذي عن ابن عباس


1. Orang Yang Rajin Membaca Al Qur'an

Golongan pertama manusia yang dirindukan surga adalah mereka yang gemar membaca kitab suci Al-Qur’an.  Al-Qur’an merupakan pedoman hidup umat Islam, membaca dan memahami serta mengamalkannya menjadi bentuk ibadah yang sangat besar pahalanya.

Membaca Al Qur'an adalah salah satu amalan yang paling utama, karena Rosulullah SAW pernah bersabda; "Setiap huruf Al Qur'an yang kita baca membawa pahala tersendiri, selain itu juga dikatakan bahwa nanti Al Qur'an akan datang sebagai saksi amal kita di Yaumul Hisab. Selain membaca tentu juga mempelajari isinya dan mengamalkannya merupakan hal yang harus di lakukan oleh setiap pribadi muslim.

Balasan berupa pahala yang sangat besar juga telah disiapkan bagi mereka yang gemar membaca kitab suci Al-Qur’an sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam berikut ini:

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan AlifLaamMiim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf, dan Miim satu huruf.”  (HR.  Tirmidzi).


2. Orang Yang Selalu Menjaga Lisannya

Golongan manusia yang dirindukan surga berikutnya adalah mereka yang senantiasa menjaga lidahnya dari perkataan yang tidak baik.  Orang yang mampu menjaga lisannya tentu tidak akan menyakiti orang lain dengan perkataannya.  Hendaklah kita menjaga lisan kita sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan perkataan yang baik dan bermanfaat.

Lisan merupakan salah satu indra kita yang bisa mendatangkan kebaikan dan sekaligus keburukan. Dengan selalu menjaga agar lisan kita hanya mengatakan hal-hal yang baik, digunakan untuk membaca Al Qur'an untuk memujiNya, untuk berdoa kepadaNya, untuk memberi nasehat yang bernanfaat kepada orang lain, Insya Allah kita akan termasuk kedalam golongan orang yang dirindukan oleh surga. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:  “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu.  Siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”  (QS.  Al-Ahzab:  70-71).

Lidah memang bisa menimbulkan masalah besar jika tidak mampu menjaganya dengan perkataan yang baik dan benar.  Lidah bisa lebih tajam dari pedang, karena dengan lidah seseorang bisa melakukan fitnah, menyebarkan kebohongan dan kebencian sehingga menimbulkan pertikaian bahkan perpecahan.

Dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:  “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam, barangsiapa yang beriman maka hendaklah ia memuliakan tetangganya dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya.”  (HR.  Bukhari).


3. Orang Yang Memberi Makan Kepada Orang Lain Yang Kelaparan

Golongan selanjutnya yang dirindukan surga adalah mereka yang memberikan makanan kepada orang yang sedang kelaparan.  Kebiasaan bersedekah dan membantu orang lain yang membutuhkan memiliki banyak keutamaan karena amalan tersebut merupakan perbuatan yang sangat mulia dan berpahala besar.

Ini juga merupakan salah satu amalan yang utama, karena pertolongan Allah SWT akan datang kepada hamba yang memberi pertolongan kepada saudaranya yang membutuhkan pertolongan.

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:  “Allah tidak menarik kekasih-kekasih-Nya kecuali atas kedermawaan dan akhlak yang baik.”  (HR.  Ibnu Hibban).


4. Orang Yang Berpuasa Di Bulan Ramadhan.

Di bulan suci Ramadhan Allah telah menjanjikan kepada hamba-Nya ampunan dan pembebasan dari panas api neraka.  Terutama bagi mereka yang ikhlas menjalankan ibadah puasa, menghidupkan malamnya dengan sholat dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:  “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, karena iman dan ikhlas maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”  (HR.  Bukhari Muslim). 

Rasulullah SAW juga bersabda:  “Di surga ada delapan pintu.  Diantaranya ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan.  Tidak dibolehkan memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa.”  (HR.   Bukhari).

Berpuasa dibulan Ramadhan adalah salah satu ibadah utama bahkan merupakan salah satu Rukun Islam.

Berpuasa bukan hanya menahan tidak makan dan minum saja, melainkan juga menjaga panca indera kita dari melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Bahkan tidak hanya itu saja, berpuasa juga menuntut kita untuk meninggalkan perkataan dan perbuatan yang sia-sia. Insyallah jika kita berpuasa pada bulan Ramadhan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulllah SAW, maka derajat Taqwa akan kita perolah yang balasannya tentu saja Surga Allah SWT.


Itulah empat golongan yang akan dirindukan syurga Nya Allah swt, mari kita berlomba-lomba untuk meraihnya dan menjadi orang-orang yang selalu dirindukan surga tersebut karena kehidupan dan kebahagiaan yang sejati adalah di alam akhirat bukan di dunia yang sementara ini.

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA 

12 ORANG YANG DIDOAKAN PARA MALAIKAT

WISUDA TAHFIDZ 











*12 ORANG YANG DIDOAKAN PARA MALAIKAT*

Berikut golongan-golongan yang didoakan oleh malaikat:

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
_"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci."_
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat.
_"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia."_
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah.
_"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan."_
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang yang menyambung shaf sholat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).
_"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf."_
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan "aamiin" ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.
_"Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian "aamiin", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu."_
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)

6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat.
_"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia."_
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan sholat shubuh dan ashar secara berjama'ah.
_"Para malaikat berkumpul pada saat sholat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?", mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat."_
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
_"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata;  "aamiin" dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan."_
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim: 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
_"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak", dan lainnya berkata, "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)"._
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
_"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa "sunnah"._
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
_" Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh."_
(HR. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
_"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain."_
(Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily).

Semoga kita bisa mendapatkan keuntungan ini di dunia maupun di akhirat... Aamiin.

BY : ARDHI IMAM SAPUTRA 

KHUTBAH JUM'AT 008 : SHALAT !!! ISRA' MI'RAJ NYA UMAT NABI MUHAMMAD

Semoga Bermanfat Buat Kita Semua ... Salam Ta'zhim Al-Faqir Ardhi Imam Saputra SILAHKAN DOWNLOAD DISINI !!!